Find us on Google Plus

header ads

SHEILA ROOSWITA PUTRI - Comic Artist

SHEILA Rooswita putri adalah pembuat komik ‘Duo Hippo Dinamis’ terbitan tahun 2010. Istri dari Fajar Harianto ini tetap konsisten ngomik di antara kesibukannya mengurus dua orang anak, Aradea Kunta Awangga dan Mahadjani Hayuning Dewi.

Sheila Rooswita Putri

Beberapa karya lulusan ESRD Trisakti tahun 2002 ini diposting di facebook dan banyak disukai orang walau pembuatnya sendiri menyebut komik strip yang diuploadnya itu komik kriuk alias garing.

Sejak kapan senang komik?
Sejak kecil senang baca komik Eropa, senang tiru-tiru jadinya makin suka deh sampai sekarang.

Komik Eropa seperti apa?
Senang Tintin, Asterik, komik terbitan Belgia gitu deh. Kalau komik Marvel baru tahu setelah kuliah, sebelumnya gak tahu.

Gaya komik dipengaruhi oleh siapa?
Eropa -minded, lah. Tapi sudah mulai senang graphic novel dari Amerika semacam Joe Sacco. Kalo Eropa tetap cinta mati. Suka sama Herge yang bikin Tintin, itu yang nomor satu. Ada juga komikus belanda, Peter Van Dongen, sama Asterix.

Bikin komik sejak kapan?
Bikin komik yang beneran serius, yang dibayar, tahun 1998, bikin komik buat Bank Indonesia. Sebelumnya bikin komik buat majalah sekolahan sejak SMP, buat iseng-iseng. Setelah itu bikin storyboard dari tahun 2002 sampai 2008, tahun 2005 bikin komik lagi.

Mana lebih enak, buat storyboard atau komik?
Kalau ngomongin penghasilan enakan storyboard, duitnya cepat. Tapi itu bukan passion saya. Untuk waktu kerja, lebih enak ngomik, bisa ngedrop sendiri. Kalau storyboard kan harus ikut jadwal PH apalagi sudah punya anak dua.

Dari komik bisa menunjang hidup?
Kalau cuma ngomik gak bisa, harus dibantu dari ilustrasi dengan gaya komik kita, itu bisa. Jadi tetap harus ada sampingan.

Mengenai sos-med, bisa dimanfaatkan?
Bisa banget, untuk promote di sosial media, orang-orang senang gambar kita, jalannya bisa lebih mudah dari situ.

Pendapat Anda tentang perkembangan komik di Indonesia?
Industri komik di Indonesia sekarang sudah jauh, sekitar 3 kali lipat. Soalnya sudah banyak penerbit, komikus juga makin banyak. Komik Indonesia yang masuk toko buku makin banyak. Semakin banyak komik yang menjangkau audience, industrinya semakin jadi. Tetap hati-hati bersaing dengan komik luar. Kualitas komik ditingkatkan, semakin oke semakin dicari.

Dari sisi cerita bagaimana?
Cerita juga sudah oke.

Cerita untuk komik Anda lebih banyak bikinan siapa?
Ada yang kolaborasi, ada yang bikin sendiri. Kolaborasi lebih enak, kecuali kalau memang yakin bisa bikin cerita sendiri.

Harapan kedepan mengenai komik Indonesia?
Berharap orang lebih banyak melihat komik Indonesia. Dan semakin banyak karya komik indonesia, hingga industrinya semakin tercipta.

Masukan untuk orang yang ingin berkecimpung di industri komik?
Konsisten, jangan buat satu buku gak laku terus bubar. Kalau kita konsisten suatu hari kita akan mendapatkan reward itu.

Kalau jenuh ngomik?
Kalau jenuh tinggalin komik sebentar, bikin cake. Jalan-jalan. Habis itu pasti kangen lagi.***

Komikografi:
- Lovely Luna ( 2005 )
- Cerita si Lala ( 2009 )
- Duo Hippo Dinamis ( 2010 )
- Komikkriuk ( 2013 )
Artikel dan interview oleh: Fitra Sunandar
(Dilarang menyadur/mengutip/mempublikasi ulang tanpa mencantumkan sumber dan nama penulis)

Post a Comment

0 Comments